GeMa NTB.Bima_Memasuki musim penghujan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang mudah muncul pada kondisi cuaca lembap. Beberapa penyakit umum seperti batuk, pilek, influenza, dan diare sering menyerang pada periode ini. Namun, terdapat pula penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), baik di dalam maupun di luar rumah. Anjuran ini terus disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bima melalui puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), hingga posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bima.
Petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Ndano Kecamatan Madapangga, Syahrur Ramadhan, S.Kep., Ners, menjelaskan kepada media pada Rabu (3/12) bahwa penyakit yang muncul di musim hujan dapat dicegah melalui kebiasaan hidup bersih.
Syahrur menerangkan bahwa influenza ditularkan melalui cairan tubuh seperti ingus atau air liur, yang dapat menyebar melalui mulut, hidung, maupun tangan.
Untuk mencegahnya, ia menyarankan:
Berolahraga teratur
Istirahat yang cukup
Memperbanyak konsumsi buah
Mencuci tangan dengan benar
Menggunakan masker ketika beraktivitas
Penyebab diare umumnya berasal dari makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
Mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir
Menggunakan jamban atau WC yang bersih
Menjaga kebersihan lingkungan
Memastikan makanan yang dikonsumsi higienis
Kemudian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Menurut Syahrur, DBD merupakan penyakit berbahaya yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pada musim hujan, populasi nyamuk meningkat karena banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak.
Untuk mencegah DBD, masyarakat dianjurkan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pola 3M, yaitu:
Menguras bak mandi dan tempat penampungan air secara rutin
Menutup rapat tempat penyimpanan air
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
Syahrur, pria kelahiran Desa Tambe Kecamatan Bolo sekaligus lulusan STIKES Mataram tahun 2016, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat selama musim hujan serta komitmen untuk menerapkan PHBS demi menekan munculnya penyakit.
COMMENTS